kaidah bahasa jurnalistik
Just
Ordinary Women
Wanita berkelahiran 11 Maret 1998, dengan tinggi 168cm berat
58kg, berkulit kuning langsat bermata sipit.Dengan pipi yang tidak proposional
dengan badannya. Rambut sebahu berwarna hitam pekat.
kalian bisa memanggil saya Shinta tahun ini saya
berumur 19 tahun . Yah saya seperti gadis normal pada umumnya. ingin berpenampilan baik, jujur saja saya tidak bisa
merias dengan benar, suka mendengarkan musik ketika bosan dengan aktivitas
sehari - hari . suka menyendiri tetapi tidak
ingin kesepian. Memang aneh tetapi lebih tepatnya saya memerlukan banyak waktu
untuk diri sendiri. memasak
bukan menjadi hobi tetapi kadang saya suka
menikmati masakan saya sendiri.
Sekarang saya sudah semester tiga, berkuliah
di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia. Bukan hal yang mudah
bagi saya untuk menjalani 1.5 tahun ini karena dilihat dari jarak rumah yang
jauh hampir satu jam saya menempuh perjalanan
untuk mengambil gelar S1. memiliki sifat yang
penyendiri tidaklah mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. terlebih sebenarnya saya orang yang pemalu dan tidak
berani memulai percakapan. Bagi yang belum mengenal saya
pasti mengira saya orang yang jutek dan cuek. sebenarnya
itu salah. Saya adalah orang yang sangat sensitif dan sangat peka.
Sejak kecil saya sudah piatu karena mama saya sudah bercerai
dengan papa . Menurut saya ini bukan sesuatu
yang bisa dijadikan bahan untuk mengasihani diri saya sendiri.
Kelas 6 SD papa saya meninggal, saya tidak
menangis bukan berarti tidak sedih tetapi berpikir tidak selamanya saya
berpangku tangan dengan orang tua saya. Oma saya yang merangkap menjadi orang
tua saya dia segalanya buat saya. Masuk ke
jenjang SMP saya mulai membentengi diri saya sendiri karena saya tahu wanita sangat rentan. mulai memiliki prinsip, karena bagi saya tidak ada
yang bisa menghormati kita selain kita sendiri. Menjadi kuat tidak instan, kita
dipaksa menjadi kuat oleh kehidupan. kuat
bukanlah suatu pilihan yang sering di bilang
orang diluar sana tetapi menjadi kuat adalah
keharusan
REVISI
Just Ordinary Woman
Wanita berkelahiran 11
Maret 1998, dengan tinggi 168cm dan berat 58kg, berkulit kuning langsat bermata
sipit. Dengan pipi yang tidak proposional dengan badannya. Rambut sebahu
berwarna hitam pekat. Kalian bisa memanggil saya Shinta sekarang berumur
19 tahun . Seperti gadis normal pada umumnya, saya ingin berpenampilan baik,
jujur saja saya tidak bisa merias dengan benar, suka mendengarkan musik ketika
bosan dengan aktivitas sehari - hari . Suka menyendiri tetapi tidak ingin
kesepian. Memang aneh tetapi lebih tepatnya saya memerlukan banyak waktu untuk sendiri.
Memasak bukan menjadi hobi tetapi saya suka menikmati masakan sendiri.
Sekarang saya sudah
semester tiga, berkuliah di Universitas Bunda Mulia jurusan Ilmu Komunikasi.
Bukan hal yang mudah bagi saya untuk menjalani 1.5 tahun ini karena dilihat
dari jarak rumah yang jauh hampir satu jam menempuh perjalanan untuk mengambil
gelar S1. memiliki sifat yang penyendiri tidaklah mudah untuk beradaptasi
dengan lingkungan baru. Sebenarnya saya orang yang pemalu dan tidak berani
memulai percakapan. Bagi yang belum mengenal pasti mengira saya orang yang
jutek dan cuek. Sebenarnya itu salah. Saya adalah orang yang sangat sensitif
dan sangat peka.
Sejak kecil saya sudah
piatu karena mama saya sudah bercerai dengan Ayah . Menurut saya ini bukan
sesuatu yang bisa dijadikan bahan untuk mengasihani diri saya. Kelas 6 SD Ayah
saya meninggal, saya tidak menangis bukan berarti tidak sedih tetapi berpikir
tidak selamanya berpangku tangan dengan orang tua saya. Oma saya yang merangkap
menjadi orang tua , dia segalanya buat saya. Masuk ke jenjang SMP saya mulai
membentengi diri. Karena saya tahu wanita sangat rentan. Mulai memiliki
prinsip, karena bagi saya tidak ada yang bisa menghormati kita selain kita
sendiri. Menjadi kuat tidak instan, kita dipaksa menjadi kuat oleh kehidupan. Kuat
bukanlah suatu pilihan yang sering dibilang orang di luar sana tetapi menjadi
kuat adalah keharusan .
Komentar
Posting Komentar